Program edukasi yang akan berlangsung dari 16 November hingga 21 Desember 2025 ini membawa inovasi krusial: kunjungan edukatif ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
JARING V: Dari Kelas Sejarah ke Survival Kit Bencana
BYF menyadari bahwa di era Gen Alpha dan Gen Z yang rentan terhadap informasi dan bencana alam, pendidikan harus melampaui batas buku. Ketua Umum BYF, Riska Nur Halimah, menjelaskan, "Kami ingin anak-anak belajar tidak hanya tentang sejarah atau budaya, tetapi juga tentang pentingnya tanggap bencana."
Melalui kunjungan ke BPBD, anak-anak Sukasari akan belajar secara interaktif mengenai jenis bencana, tanda bahaya, dan langkah penyelamatan yang tepat.
Ini seperti upgrade wajib dari sekadar menonton tutorial survival game di YouTube, menjadi praktik nyata. Inisiatif ini sangat penting, apalagi mengingat studi yang dipublikasikan di Jurnal Bintang Pendidikan Indonesia (2025) menekankan bahwa pendidikan kesiapsiagaan bencana melalui pendekatan praktik lebih efektif dalam meningkatkan kesadaran dan kepercayaan diri remaja.
Antusiasme Warga: Dukungan Penuh untuk Aksi Komunitas
Lidya Gultom, Ketua Jaring V 2025, menyampaikan rasa syukur atas sambutan hangat dari masyarakat Sukasari. Dukungan dari pihak kelurahan, RT, RW, hingga tokoh masyarakat menjadi energi tambahan bagi panitia. "Dukungan dari pihak kelurahan, RT, RW, hingga tokoh masyarakat menjadi semangat tambahan bagi kami untuk terus berkontribusi," ujar Lidya.
Program yang akan berlangsung di Jl. Sukasari 03, RW 06 ini tidak hanya bertujuan membawa sukacita, tetapi juga menanamkan nilai kesiapsiagaan bencana sejak dini kepada anak-anak, sekaligus memperkenalkan profesi kemanusiaan.
Dengan persiapan matang di berbagai aspek teknis dan logistik, BYF optimistis JARING V 2025 akan menjadi momentum edukatif yang berkesan.
